PROFIL USAHA BUDIDAYA TANAMAN HIAS
Usaha budidaya dan perdagangan tanaman hias merupakan jenis
usaha yang saat ini banyak terlihat, khususnya didaerah Kota Padang dan
sekitarnya.
Pola usaha yang mungkin ada adalah budidaya tanaman hias saja,
pedagang tanaman hias saja, atau gabungan antara budidaya dan perdagangan
tanaman hias. Pola yang kedua dan ketiga adalah pola yang banyak dilakukan oleh
pengusaha tanaman hias. Usaha tanaman hias ini dimiliki oleh kak Uci dan
keluarganya. Mereka melakukan bididaya tanaman, pembesaran tanaman, dan menjual
tanaman tersebut ke konsumen. Selain itu, usaha jenis ini juga sering
mendapatkan pemesanan untuk pembuatan taman, baik untuk acara-acara tertentu
maupun untuk perumahan dan perkantoran. Pengusaha tanaman hias pada umumnya
tergolong dalam kelompok usaha mikro dan kecil. Hal ini terlihat dari modal
usaha dan omzet usaha penjualan yang dihasilkan. Usaha tanaman hias ini dapat
terdiri dari beberapa jenis tanaman hias. Diantaranya adalah tanaman hias
besar, tanaman hias kecil, dan tanaman buah-buahan.
Usaha tanaman hias pada umumnya dimiliki oleh perorangan.
Pada umumnya usaha ini telah ada sejak 10 tahun yang lalu dan mengalami
perkembangan dari tahun ke tahunnya. Motivasi pendirian usaha ini antara lain
karena harga jualnya yang cukup baik, meneruskan usaha yang telah ada, ataupun
karena hobi atau minat pemilik usaha. Para pengusaha tanaman hias pada umumnya
melakukan kemitraan dengan petani, individu, maupun industri. Kemitraan dengan
petani yaitu dalam hal pengadaan bibit atau tanaman yang siap tanam. Kemitraan
dengan perorangan yaitu dalam hal penjualanan tanaman hias. Sedangkan kemitraan
dengan instansi pada umumnya dalam hal pembuatan proyek taman.
2.
Masalah SDM (tenaga kerja)
Dalam menjalankan usaha tanaman hias ini, pemilik tanaman
hias memiliki 2 tenaga kerja. Masing-masing tenaga kerja memiliki tugas yang
sama yaitu sebagai penjaga, perawat, dan membantu dalam proses penjualan
tanaman hias. Tenaga kerja yang diambil adalah tenaga kerja laki-laki yang memilki
pengetahuan mengenai tanaman khususnya tanaman hias.
3. Kebutuhan
Modal dan Sumber Modal
Dalam memulai sebuah usaha pasti membutuhkan modal. Modal
tersbut kemudian akan digunakan untuk membeli keperluan-keperluan usaha. Usaha
tanaman hias “Sabila” dalam halmendapatkna modal menggunakan pinjaman ke Bank
ditambah dengan modal sendiri. modal yang dipinjam dari bank digunakan untuk
menyewa tempat yaitu sebesar Rp.15.00.000/5 tahun dan modal sendiri digunakan
untuk membeli bibit tanaman hias, pot bunga, tanah, dan lain-lain.
4. Pasar
Sasaran dan Prospek Jangka Panjang
Gambaran
Umum
a.
Jenis produk dan jasa yang diberikan
:
1. Tanaman hias anggrek, rumput hias
2. Tanaman nias kamboja
3. Melayani pemesanan dan penanaman tanaman
hias baik tanaman hias yang dijual atau tanaman hias lainnya.
4. Melayani dekorasi taman
5. Melayani perawatan taman atau kebun
pelanggan
6. Menjual tanah humus, pupuk
organik/non organik
7. Menjual pot bunga
b.
Cakupan pemasaran : Wilayah Padang
dan sekitarnya
Permintaan
a.
Jumlah permintaan terhadap produk
1. Sasaran pembeli/konsumen : Konsumen
menengah dan menengah ke atas
2. Jumlah kebutuhan : rata-rata 2
pohon per konsumen
b. Proyeksi permintaan selama lima
tahun mendatang
|
Tahun
|
Proyeksi Permintaan (dalam pohon)
|
|
2015
|
250
|
|
2016
|
1000
|
|
2017
|
2000
|
|
2018
|
5000
|
|
2019
|
8000
|
5. Perhitungan
Harga Pokok Penjualan, Omzet per Bulan dan Pendapatan per Bulan
|
Jenis Tanaman
|
Harga (Rp.)
|
|
Mawar merah
|
15.000
|
|
Mawar putih
|
10.000
|
|
Mawar pink
|
20.000
|
|
Gelombang cinta
|
70.000
|
|
Ekor bia
|
20.000
|
|
Anggrek
|
75.000-150.000
|
|
Kaktus putih
|
10.000
|
|
Adenium pink
|
20.000
|
|
Adenium merah
|
30.000
|
|
Adenium putih semu pink
|
30.000
|
|
Lidah mertua
|
15.000
|
|
Ekor pedang
|
20.000
|
|
Bromolia
|
20.000
|
|
Aglonema
|
40.000
|
|
Jeruk mandarin
|
25.000
|
|
Bonsai caringin
|
25.000-500.000
|
|
Bonsai asem
|
25.000-500.000
|
|
Bonsai adenium/bonggol besar
|
30.000-500.000
|
Omzet
per bulan
|
NO
|
URAIAN
|
PENERIMAAN PER BULAN (Rp.)
|
|
1
|
Penerimaan
|
4.000.000
|
|
2
|
Biaya Variabel
|
|
|
- Biaya tenaga kerja
- Biaya perlengkapan pakai habis
|
1.200.000
300.000
|
|
|
Jumlah biaya variabel
|
1.500.000
|
|
|
3
|
Biaya tetap
|
|
|
- Sarana produksi tidak habis pakai
- Sewa tempat
|
250.000
250.000
|
|
|
Jumlah biaya tetap
|
500.000
|
|
|
Keuntungan
|
2.000.000
|
Dapat
diketahui bahwa kebutuhan biaya variabel per bulan adalah sebesar Rp.1.500.000
dan biaya tetap sebesar Rp.500.000. Jumlah penerimaan yang diterima si penjual
selama sebulan adalah sebesar Rp.4.000.000. Selisih penerimaan dan biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh usaha tanaman hias diperoleh keuntungan sebesar
Rp.2.000.000/bulan. Dari hasil analisis ini maka dapat diketahui bahwa usaha
ini menguntungkan.
6. Kelayakan
usaha
|
Bulan
ke
|
Aliran
kas masuk
|
Aliran
kas keluar
|
Aliraan
kas bersih
|
|
0
|
0,00
|
16.000.000
|
(16.000.000)
|
|
1
|
4.000.000
|
2.000.000
|
2.000.000
|
|
2
|
8.000.000
|
2.000.000
|
6.000.000
|
|
3
|
12.000.000
|
2.000.000
|
10.000.000
|
|
4
|
16.000.000
|
3.000.000
|
13.000.000
|
|
5
|
14.000.000
|
3.000.000
|
11.000.000
|
Penghitungan Analisis NPV terhadap Usaha
tanaman Hias Sabila
|
Bulan
Tahun ke
|
Aliran
kas Bersih (Rp)
|
DF
10 %
|
Present
Value (PV) (Rp)
|
|
0
|
(16.000.000)
|
1,0000
|
(16.000.000)
|
|
1
|
2.000.000
|
0,909
|
1.818.000
|
|
2
|
6.000.000
|
0,826
|
4.956.000
|
|
3
|
10.000.000
|
0,751
|
7.510.000
|
|
4
|
16.000.000
|
0,683
|
10.928.000
|
|
5
|
14.000.000
|
0,621
|
8.694.000
|
|
NPV
|
17.906.000
|
Pada
perhitungan menunjukkan bahwa NPV positif sebesar Rp.12.092.600 pada tingkat
suku bunga pinjaman 16% per tahun. Nilai NPV lebih besar dari pada nol yang
berarti bahwa usaha tanaman hias layak diusahakan.
Penghitungan
Analisis IRR terhadap Usaha Tanaman Hias Sabila
|
Bulan
ke
|
Aliran
kas bersih
|
DF
10%
|
Present
Value (VP) (Rp)
|
DF
15%
|
Present
Value (Rp)
|
|
0
|
(16.000.000)
|
1,0000
|
(16.000.000)
|
1,0000
|
(16.000.000)
|
|
1
|
2.000.000
|
0,909
|
1.818.000
|
0,885
|
1.770.000
|
|
2
|
6.000.000
|
0,826
|
4.956.000
|
0,783
|
4.698.000
|
|
3
|
10.000.000
|
0,751
|
7.510.000
|
0,693
|
6.930.000
|
|
4
|
16.000.000
|
0,683
|
10.928.000
|
0,613
|
9.808.000
|
|
5
|
14.000.000
|
0,621
|
8.694.000
|
0,497
|
6.958.000
|
|
NPV
|
17.906.000
|
14.164.000
|
|||
|
IRR
|
15%
|
Hasil
penghitungan IRR uuntuk usaha tanaman hias diperoleh sebsar 15 % lebih besar
dari tingkat bunga yang ada di pasar yaitu sebesar 10%. Ini menunjukkan bahwa
ketika suku bunga meningkat sampai 15%, usaha tanaman hias masih layak untuk
diusahakan. Keadaan ini merupakan peluang yang sangat baik pagi penjual tanaman
hias untuk mengembangkan usaha tanaman hiasnya lebih insentif.
7. Pengorganisasian
Usaha
a.
Nama Usaha :
Sabila ( pusat tanaman hias)
b. Nama Pemilik : Uci
c.
Bidang Usaha : Menjual tanaman hias dan
buah, dekorasi tanaman,
rumput, pot, media tanam, pupuk organik/non organik
rumput, pot, media tanam, pupuk organik/non organik
d. Alamat Tempat Usaha : Jl. Khatib Sulaiman No.
AA, Padang
e.
Jumlah Karyawan : 2 orang
8. Informasi
Pemasaran, Pengepakan, Promosi, Harga dan Kemasan Produk
a.
Informasi Pemasaran
Dalam
memberikan informasi kepada calon pembeli, maka penjual tanaman hias meletakkan
spanduk di depan temlat usaha mereka, di spanduk itu di tulis apa-apa saja yang
di jual dan jenis-jenisnya, di spanduk juga dicantumkan nomor telepon si
penjual dan alamat tempat si penjual menjual tanaman hias.
b.
Strategi Pemasaran Produk
Ø Barang
= setiap tanaman hias yang akan di jual dirawat hingga tampilannya menarik dan
diberikan obat-obatan agar tidak terserang penyakit. Tanaman-tanaman hias juga
diletakkan sesuai dengan jenisnya agar tampilan dapat terlihat menarik. Dan
apabila pembeli tidak memiliki kendaraan untuk mengangkat tanaman hias dan
lainnya yang sudah dibeli, maka si penjual menyediakan jasa antar sampai ke
tempat tujuan.
Ø Harga
= harga yang ditetapkan adalah harga yang sesuai dengan kualitas dan keindahan
tanaman hias. Semakin mahal tanaman hiasnya maka semakin bagus juga jenis dan
kualitas tanamannya.
9. Bahan
baku dan Sumber Bahan baku
Untuk setiap tanaman hias yang akan di jual, asal bibitnya
adalah dari lubuk minturun. Penjual yang ada di jalan Khatib Sulaiman membeli
bibit di Lubuk Minturun kemudian mengembangkannya ditempat usahanya dan
kemudian menjualnya. Begitu juga halnya dengan pot,tanah dan lain-lain berasal
dari Lubuk Minturun.
Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana,
2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya:
- Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
- Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
- Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
- Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan.
- Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak
strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang
efisien.
- Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
- Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
- Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

No comments:
Post a Comment